Author : Kristalicia Rizki
Genre : Romance
Rate : PG-13
Cast : Member Super Junior-M, Kristalicia Rizki as Lee Jiyool.
---
‘’Selamat datang di China !!’’ seru Henry dan Zhoumi bersamaan sambil merentangkan tangan mereka. Aku tersenyum melihat mereka.
‘’Hei, kalian mengatakan itu seperti kami ini adalah turis. Aku ‘kan bukan orang asing, aku ini sedang pulang kampung.’’ kata Hangeng, lalu memasang muka merengut.
‘’Ah, hyung bukan maksud kami.’’ sahut Henry dengan nada menyesal.
‘’Ah, hyung, tidak usah sewot begitu, ayo kita bersenang-senang di China.’’ kata Donghae sambil memegang bahu Hangeng.
‘’Ah, halo, Zhoumi, Henry.’’ kata Ryeowook tiba-tiba sambil memeluk mereka bergantian.
‘’Halo, hyung, bagaimana kabarmu?’’ tanya Henry riang.
‘’Baik.’’ jawab Ryeowook, seulas senyum terlukis di bibirnya.
‘’Ayo, manajer sudah menunggu kita.’’ kata Siwon sambil menunjuk ke arah manajer yang sedang menunggu di kejauhan.
‘’Ayo, ayo, China kami datang~ !!’’ seru Donghae semangat sambil berjalan paling depan.
* * *
‘’Ah.’’ kataku sambil merebahkan diri di sofa. Rasanya hari ini aku mudah lelah, mungkin karena baru-baru ini aku kena flu dan belum begitu sembuh sampai sekarang.
‘’Oh ya, Henry, Zhoumi, xie xie¹, sudah menjemput kedatangan kami di bandara tadi.’’ kata Donghae.
‘’Ah, sama-sama, tidak usah sungkan.’’ sahut Zhoumi, dengan sedikit salah tingkah.
‘’Dari tadi Kyuhyun hyung tidak banyak bicara, apa dia sakit?’’ tanya Henry dengan nada khawatir.
‘’Kyuhyun kurang enak badan, dia sedikit flu.’’ jawab Siwon sambil melirik ke arahku.
‘’Kyuhyun~ah, minumlah dulu. Banyak minum air putih bisa membantu menyembuhkan flu.’’ kata Ryeowook sambil menyodorkan segelas air padaku.
‘’Ah, terima kasih, Wookie.’’ kataku datar sambil memegang gelas itu.
‘’Ryeowook hyung, Kyuhyun, dasar kamu.’’ kata Hangeng tiba-tiba sambil menjitak kepalaku pelan. Aku cuma meringis.
‘’Sudahlah, Kyuhyun ‘kan memang seperti itu, hyung.’’ sahut Ryeowook.
Kuteguk air dari Ryeowook tadi, lalu kurebahkan kepalaku ke sofa. Kepalaku masih terasa sedikit pusing. Kupejamkan mataku, mungkin bisa membantu menghilangkan rasa pusing ini.
‘’Besok kita mulai promo, hari ini kalian istirahat saja dulu.’’ kata manajer yang muncul tiba-tiba dari balik pintu.
‘’Ah, baik, kamsahamnida, hyung.’’ kata Siwon sambil membungkuk.
‘’Ne, cheonmaneyo. Oh ya, Henry dan Zhoumi malam ini boleh tidur disini bersama member lainnya.’’
‘’Benarkah, hyung?? Asyik, asyik, xie xie.’’ seru Henry riang.
‘’Ne. Ehm, Kyuhyun~ah, bagaimana keadaanmu?’’
‘’Cuma sedikit pusing, hyung. Istirahat sebentar juga nanti sembuh.’’ kataku sambil tersenyum pada manajer.
‘’Hm, baiklah, ini kubawakan obat flu, nanti jangan lupa diminum.’’ kata manajer sambil menyodorkan obat flu itu padaku.
‘’Kamsahamnida, hyung.’’ jawabku sambil menerimanya.
‘’Ne. Kalian istirahatlah.’’ kata manajer sambil mulai berjalan meninggalkan kami.
‘’Kamsahamnida, hyung.’’ seru Donghae.
‘’Ah, hyung, aku ingin makan Beijing fried rice buatan hyung.’’ kataku tiba-tiba, kurasakan perutku tiba-tiba keroncongan.
‘’Mwo??’’ tanya Hangeng kaget.
‘’Aku lapar hyung.’’ kataku manja.
‘’Ne, ne, baiklah.’’ kata Hangeng.
‘’Aku juga mau hyung.’’ seru Siwon dan Donghae bersamaan.
‘’Aku juga hyung.’’ sahut Ryeowook sambil mengangkat tangannya.
‘’Aku juga, aku juga.’’ kata Henry ikut-ikutan.
‘’Ah~ iya, aku buatkan sekalian saja untuk kalian semua.’’ kata Hangeng dengan ekspresi muka aku-tahu-yang-kalian-mau.
‘’Asyik, gomawo hyung.’’ seru mereka bersamaan. Aku tersenyum melihat mereka semua. Rasanya begitu nyaman berada dalam kehangatan ini, bersama dengan mereka semua.
* * *
‘’Beijing fried rice buatan Hangeng hyung enak sekali, pantas Heechul hyung menyukainya.’’ seru Donghae setelah menghabiskan makanannya.
‘’Iya benar, kamsahamnida hyung.’’ sambung Siwon.
‘’Ne.’’ kata Hangeng sambil membereskan meja makan. ‘’Henry, ayo bantu aku membereskan meja.’’ sambung Hangeng.
‘’Baiklah.’’ kata Henry sambil bangkit dari tempat duduknya dan mulai membereskan meja makan.
‘’Ehm, bagaimana kalau kita jalan-jalan setelah ini? Sambil menikmati suasana malam di China.’’ kata Zhoumi sambil menuangkan air ke gelasnya.
‘’Wah ide bagus itu. Ayo kita pergi.’’ sahut Donghae semangat.
‘’Tapi bagaimana dengan Kyuhyun? Kyuhyun~ah, kau masih pusing?’’ tanya Ryeowook dengan nada khawatir.
‘’Aku tidak apa-apa, kalian pergi saja, aku akan istirahat disini.’’ jawabku sambil mengambil obat flu yang tadi diberikan manajer.
‘’Kau sendirian disini, Kyu, tidak apa-apa?’’ tanya Siwon padaku.
‘’Ne, aku tidak apa-apa, nanti juga aku akan tidur, kalian bersenang-senanglah. Jangan lupa oleh-oleh untukku ya.’’ kataku sambil tersenyum, lalu menegak obat flu itu.
‘’Benar nih, Kyu, tidak apa-apa sendirian?’’ tanya Hangeng yang tiba-tiba muncul dari dapur.
‘’Iya, hyung.’’ jawabku cepat.
‘’Oke, nanti akan kubelikan oleh-oleh untukmu, Kyuhyun, istirahat ya.’’ kata Donghae sambil menepuk-nepuk pundakku. Aku tersenyum ke arah Donghae.
10 menit kemudian. . .
‘’Kami pergi dulu, Kyuhyun, baik-baik ya.’’ seru Hangeng.
‘’Istirahatlah, Kyu.’’ sambung Ryeowook.
‘’Kalau ada apa-apa langsung hubungi kami ya.’’ tambah Zhoumi.
‘’Ne, ne. Hati-hati di jalan ya.’’ kataku sambil melambaikan tangan pada mereka yang sudah di ambang pintu.
‘’Dah, Kyuhyun !’’ teriak Donghae yang sudah berada di luar.
‘’Jangan lupa oleh-olehnya, hyung, awas saja kalau lupa.’’ seruku sambil tersenyum penuh arti.
‘’Kami pamit, Kyu.’’ kata Siwon sambil melambaikan tangannya. Kubalas melambaikan tangan diiringi senyum di bibirku.
‘’Dah, dah.’’ kata Henry sambil melambaikan tangan juga. Kubalas lagi dengan lambaian tangan. Mereka keluar dari pintu dan kudengar langkah kaki mereka mulai menjauh. Ah rasanya tidak enak juga kalau ditinggal sendirian disini, kataku dalam hati.
Kulangkahkan kaki menuju sofa di depan TV. Kusandarkan punggungku dan kunyalakan TV, aku mulai mengganti-ganti channel, mencari acara bagus tapi ternyata tidak ada acara yang menarik. Kumatikan TV dan kuputuskan untuk tidur saja. Aku mulai berjalan ke kamar, kurebahkan tubuhku di tempat tidur. 5 menit, 15 menit, setengah jam, aku belum juga tidur. Mungkin efek obat flu yang tadi kuminum itu menghilangkan kantuk.
‘’Haaahhh.’’ aku mendesah. Aku menatap keluar jendela. Langit gelap, tapi terlihat cerah, dan tampaknya udara di luar cukup segar. Kuputuskan untuk berjalan-jalan di luar sebentar sambil menikmati angin malam di China . Kulangkahkan kakiku keluar kamar.
Sesampainya di luar, kuhirup udara malam ini dalam-dalam. Kuarahkan pandanganku ke sekeliling, rupanya malam belum begitu larut sehingga masih banyak orang-orang yang berjalan-jalan menikmati malam berbintang ini. Kulangkahkan kakiku lagi. Entah, aku tak punya tujuan, aku hanya mengikuti langkah kakiku saja. Tiba-tiba langkah kakiku berhenti di sebuah taman, taman yang dikelilingi pepohonan dan dihiasi lampu-lampu disekelilingnya.
Aku berjalan ke arah ayunan yang ada di taman itu. Aku duduk disana, kuedarkan pandanganku ke sekeliling taman. Sepi. Tak ada orang selainku disini. Tapi, tunggu dulu, kulihat seseorang tak jauh dariku, duduk di bangku taman. Perempuan itu hanya diam, sendirian, dan kepalanya menegadah menatap langit. Aku memandangi perempuan itu beberapa menit. Dia tetap saja hanya diam memandang langit. Penasaran dengan apa yang dilihatnya, kudongakkan kepalaku keatas. Kulihat langit gelap bertabur bintang disana. Bintang-bintang itu bersinar lemah, tapi nampak kuat dengan adanya jutaan bintang dilangit. Sebentar aku merasa takjub dengan pemandangan ini.
Tiba-tiba aku teringat dengan perempuan tadi. Kuarahkan mataku ke arah bangku tempat perempuan tadi duduk. Kosong, bangku itu sudah kosong. Kuedarkan pandanganku lagi ke seluruh taman, dan kulihat dia sedang berjalan, keluar dari taman.
* * *
‘’Ya, Kyuhyun, darimana saja kau?’’ tanya Hangeng tiba-tiba saat kubuka pintu.
‘’Kyuhyun, kau membuat kami semua khawatir, menghilang begitu saja tanpa kabar. Darimana kau?’’ kini giliran Ryeowook yang menghujaniku dengan pertanyaan.
‘’Ne, mianhe, hyung, tadi aku keluar sebentar.’’ jawabku sambil berjalan masuk.
‘’Kemana, Kyu?’’ tanya Donghae.
‘’Hm, berjalan-jalan di sekitar sini, mencari udara segar.’’ ucapku sambil menuangkan air ke gelas, lalu kuminum.
‘’Kenapa tidak mengabari kami dulu, hyung?’’ tanya Henry, kurasa dia juga mengkhawatirkanku.
‘’Mianhe, kan aku pergi tidak lama.’’ sahutku datar.
‘’Tapi, Kyu. . .’’ sahut Ryeowook, masih dengan muka cemasnya.
‘’Tapi, kenapa hyung cepat sekali pulang?’’ tanyaku berusaha mengubah topik pembicaraan.
‘’Tadi kami mendapat telepon dari manajer hyung, Kyu, dan dia bilang kau tidak ada disini. Ponselmu pun tidak kau bawa. Karena kami khawatir, jadi kami memutuskan untuk langsung pulang.’’ jawab Hangeng.
‘’Mianhe, hyung, aku tidak bermaksud membuat kalian khawatir.’’ kataku, kali ini aku merasa benar-benar menyesal.
‘’Tak apa, lain kali jangan pergi mendadak begitu.’’ ucap Zhoumi sambil menepuk pundakku. Aku tersenyum padanya.
‘’Eh, hyung, mana oleh-oleh untukku?’’ tanyaku pada Donghae.
‘’Mwo? Oh itu, haha aku belum membelikannya untukmu. Kan tadi kami belum sempat kemana-mana.’’ sahut Donghae sambil memasang cengiran kuda.
‘’Tapi hyung kan sudah janji padaku.’’ rajukku pada Donghae.
‘’Mian, Kyu~’’ kata Donghae lagi, cengiran kudanya itu membuatku sebal. Tiba-tiba terlintas dipikiranku untuk mengerjainya.
‘’Baiklah kalau hyung berkata begitu.’’ kataku datar sambil melangkah mendekati Donghae.
‘’Kau mau apa Kyu?’’ tanya Donghae, dari nada bicaranya tampaknya dia mulai was-was.
‘’Apa hyung lupa? Kan kalau hyung tidak membelikan oleh-oleh untukku. . .’’ aku menghentikan kata-kataku, segera memasang evil smirk andalanku.
‘’Mwo???’’ tanya Donghae, masih belum yakin dengan arti kata-kataku barusan. Aku berhenti tepat di depan Donghae, kulirik tangan kirinya yang menggenggam ponsel. Secepat kilat, kuambil ponsel Donghae dari tangannya.
‘’Akan kusebarkan foto-foto ‘itu’ di internet, hyung.’’ kataku datar, masih dengan evil smirk andalanku.
‘’MWO???!! Jangan Kyu~ !!’’ teriak Donghae tiba-tiba. Aku segera berlari, menghindari kejarannya. Kudengar suara tawa Hangeng, Ryeowook, Siwon, Henry dan Zhoumi memenuhi ruangan, sementara Donghae masih terus mengejarku yang berlari-lari keliling ruangan.
* * *
‘’Kyuhyun, bangun, cepat mandi, hari ini kita ada promo.’’ kata Hangeng sambil mengguncang-guncangkan tubuh Kyuhyun yang meringkuk di bawah selimut.
‘’Cepat bangun, Kyu, atau kau mau kusiram dengan air, eh?’’ kata Hangeng mulai tidak sabar.
‘’Ah~ hyung, aku masih ngantuk.’’ sahutku ogah-ogahan sambil menarik selimut sampai menutup seluruh tubuhku.
‘’Cho Kyuhyun, cepat bangun!’’ teriak Hangeng sambil menarik selimutku.
‘’Ah, hyung.’’ aku masih malas beranjak dari tempat tidur, kepalaku terasa pening.
‘’Cepat bangun, Kyu !’’ teriak Hangeng lagi, kali ini tepat di telingaku. Aku menutup telingaku dan tetap tidak bangkit dari tempat tidur.
‘’CHO KYUHYUN!!’’ lagi-lagi Hangeng berteriak, kali ini dia menarik tanganku. Tapi kurasakan genggaman tangannya mulai melonggar. Aku tetap diam di tempat tidurku.
‘’Kyuhyun, kamu masih sakit?’’ tanya Hangeng, kali ini suaranya melembut. Dia menempelkan telapak tangannya di dahiku, aku hanya diam.
‘’Wah, badanmu panas.’’ gumam Hangeng.
‘’Wae?? Kenapa hyung tadi berteriak-teriak?’’ kudengar suara Ryeowook.
‘’Sepertinya Kyuhyun demam.’’ sahut Hangeng, dia melepaskan telapak tangannya dari dahiku.
‘’Jinja?’’ tanya Ryeowook khawatir lalu menempelkan telapak tangannya di dahiku.
‘’Ah iya, badannya panas. Bagaimana ini, hyung?’’
‘’Kita telepon manajer hyung dulu. Ryeowook, kau yang telepon ya. Aku akan mengambilkan kompres untuknya.’’ kata Hangeng, sambil berjalan keluar kamar.
‘’Baik, hyung.’’ beberapa saat kemudian kudengar pintu kamar ditutup. Ah, kepalaku benar-benar terasa pening. Kutarik lagi selimutku dan aku mulai tidur lagi, berharap pusing ini segera hilang.
‘’Kyuhyun demam?’’ beberapa saat kemudian, kudengar suara manajer diluar kamarku.
‘’Ya, badannya panas. Mungkin gara-gara kemarin malam dia jalan-jalan di luar.’’ jawab Hangeng.
‘’Hm, ya sudah, hari ini Kyuhyun tidak usah ikut promo saja, biarkan dia istirahat disini.’’ sahut manajer.
‘’Ya, kupikir juga sebaiknya begitu, hyung.’’ sahut Siwon.
‘’Ya sudah. Kalian cepatlah bersiap-siap, sebentar lagi kita berangkat.’’ sahut manajer.
Kupejamkan mataku, dan aku mulai tertidur.
* * *
Kubuka mataku, rasanya sepi sekali. Aku bangun dari tempat tidur. Rasa pusing di kepalaku sudah berkurang. Sepi, oh iya, mereka pasti sedang promo, pikirku dalam hati. Aku mulai bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Kuseret kakiku ke dapur. Kulihat ada makanan di atas meja makan, beserta secarik kertas.
‘’Kyuhyun, hari ini kamu istirahatlah, tak usah ikut promo dulu. Kami sudah menyiapkan makanan untukmu, makanlah. Jangan lupa juga minum obat. Setelah itu, istirahatlah lagi. Kami pergi promo ya~ kami usahakan untuk cepat pulang. Ingat Kyu, istirahat, oke? Awas saja kalau kami pulang kau tidak ada di atas tempat tidurmu. :p Cepat sembuh ya, Kyu. :) ‘’
Hm, tulisan ini pasti tulisan Hangeng, kulihat ada beberapa kosakata yang salah dia tulis, tebakku dalam hati sambil terkekeh pelan. Aku duduk dan mulai menghabiskan makanan ini. Memang perutku sudah keroncongan dari tadi.
Kuseret kakiku keluar dari dapur setelah menghabiskan makanan dan minum obat. Tadinya aku berniat pergi ke kamar dan tidur lagi, tapi mataku terarah keluar jendela, menatap cerahnya langit hari ini. Alhasil, bukannya istirahat di tempat tidur tapi aku malah keluar dan berniat jalan-jalan di luar.
Benar, hari ini begitu cerah, langit biru tak berawan. Aku berjalan menikmati cerahnya hari ini, dengan angin sepoi yang menerpa tubuhku. Tanpa kusadari, aku berjalan ke taman yang kemarin malam kudatangi. Tak seperti pertama kali aku kesana, kali ini taman ini ramai. Dengan suara tawa anak-anak kecil yang bermain, suara dentuman bola basket tak jauh dari taman itu, dan dengan beberapa pasangan kekasih yang berjalan-jalan disini. Kuarahkan pandanganku ke sebuah bangku, bangku yang kemarin malam di duduki oleh perempuan itu.
Entah kebetulan atau apa, kulihat perempuan itu lagi disana, duduk diam dan menatap langit. Kuputuskan untuk mendekati perempuan itu, sekedar menyapanya.
‘’Zaoshang hao².’’ sapaku padanya sambil berdiri tak jauh darinya. Kulihat perempuan itu tampaknya tidak menyadari keberadaanku. Aku berjalan dan duduk di bangku itu juga. Aku sedikit kaget melihat sebuah biola tergeletak tepat di samping perempuan itu.
‘’Ni hao³.’’ sapaku lagi sambil menatapnya. Perempuan itu menengokkan kepalanya, menatap ke arahku.
‘’Ni hao.’’ sahut perempuan itu, seulas senyum terlukis di bibirnya. Aku balas tersenyum padanya.
‘’Ni hao ma?*’’ kataku sambil masih menatapnya.
‘’Wo hen hao, ni ne?**’’ sahut perempuan itu, tatapannya mengarah lurus ke depan.
‘’Wo ye hen hao.***’’ jawabku, aku ikut mengalihkan pandanganku lurus ke depan.
‘’Ni bu shi Zhongguo ren ma?¹ยบ’’ tanya perempuan itu, dia kembali menatapku.
‘’Eh?’’ tanyaku refleks, bukan dalam bahasa mandarin. Aku menunjukkan ekspresi aku-tidak-tahu-artinya- padanya. Kulihat perempuan itu tertawa pelan.
‘’Kamu bukan orang China kan ?’’ tanya perempuan itu mengejutkanku, dengan bahasa yang sangat kukenal dan kumengerti. Dia tertawa lagi, mungkin karena melihat ekspresi mukaku yang kaget. ‘’Kamu orang Korea ?’’ tanya perempuan itu lagi.
‘’Ne.’’ jawabku singkat, masih sedikit terkejut.
‘’Bicara saja dalam bahasa Korea , aku mengerti artinya kok.’’ kata perempuan itu sembari mengulurkan tangannya, mengajakku bersalaman. ‘’Jiyool, panggil saja aku Jiyool.’’ dia tersenyum ke arahku.
‘’Cho Kyuhyun.’’ jawabku sambil menjabat tangannya. Dia tersenyum lagi padaku, senyum yang membuatku tersenyum juga ke arahnya.
* * *
‘’Jadi, kau pernah tinggal di Korea ?’’ tanyaku.
‘’Ya, aku pernah tinggal di Korea , sekitar 1 atau 2 tahun. Makanya aku juga punya nama Korea.’’ jawab perempuan bernama Jiyool itu.
‘’Kau punya keluarga di Korea ?’’ tanyaku lagi.
‘’Ada kakakku yang tinggal di Korea , tapi kami juga tidak tinggal bersama sewaktu aku masih di Korea.’’ jawab Jiyool. ‘’Jadi, oppa, kau sedang liburan di sini atau apa?’’ Jiyool balik bertanya padaku.
‘’Aniyo. Eh, kau tidak mengenalku?’’ tanyaku kaget melihat dia tidak mengenalku. Apa aku tidak terkenal di China , tanyaku dalam hati.
‘’Aku mengenal oppa, beberapa menit yang lalu.’’ jawab Jiyool sambil terkekeh.
Eh, dia tidak mengenalku??!! Tidak mengenalku yang anggota Super Junior ini???!! tanyaku histeris dalam hati.
‘’Oppa~’’ panggil Jiyool menyadarkanku dari lamunanku.
‘’Eh, iya.’’ sahutku gelagapan.
‘’Kenapa oppa melamun tadi?’’ tanya Jiyool sambil mendekatkan wajahnya ke arahku.
‘’A. . . aniyo.’’ jawabku pelan. ‘’Ehm, kau main biola?’’ tanyaku mengalihkan pembicaraan sambil menunjuk ke arah biola yang tergeletak di sampingnya.
‘’Eh iya.’’ jawabnya singkat dengan sedikit ekspresi kaget.
‘’Mainkan biola itu untukku.’’ kataku cepat sambil tersenyum padanya.
‘’Ah, jangan sekarang oppa. Sekarang aku lapar, bagaimana kalau oppa makan siang bersamaku? Aku sedang ingin makan Beijing fried rice.’’ sahut Jiyool sambil memasukkan biola itu ke tempatnya.
‘’Eh, mianhe, Jiyool, aku harus pergi sekarang. Mian, aku tidak bisa makan bersamamu, mungkin lain kali.’’ kataku cepat setelah aku teringat pada Hangeng yang pasti akan langsung memarahiku begitu tahu aku tidak sedang istirahat.
‘’Oh, begitu.’’ katanya singkat, bernada kecewa.
‘’Sampai jumpa, Jiyool.’’ kataku sambil bangkit berdiri.
‘’Sampai jumpa, oppa. Semoga kita bertemu lain kali.’’ sahutnya sambil melambaikan tangan padaku yang mulai berlalu.
--- to be continued---
0 komentar:
Posting Komentar