• Always Keep The Faith!

    The five of us working together could be consider as fate. Five different people feeling as one, happiness multiplied by five, sorrow is just 1/5. This is called happiness. To me, TVXQ is just like a family, a home. No matter how far we’re separated, we’ll come back together one day. TVXQ is just such an important place for us. - U-know Yunho, Fujin kouron magazine 2009

  • Are you envied at us?

    This red ocean is belong to Cassiopeia and TVXQ, just for your information.

  • Humanity Strongest's Soldier

    Thanks to you, Rivaille, for looking so DAMN HOT although you're 160cm. xD /kicks/

19 Oktober 2013

SKANDAL - Chapter 1

SKANDAL

Tataplah mataku.
Percayalah padaku, percayalah padaku.
Jika ada yang harus kau dengar, dengarlah dariku.
*          *          *
a YUNJAE fanfiction
Skandal © Kristalicia Rizki
Disclaimer : They belong to God. This fanfiction belongs to me.
Rate : PG-15
Warn : YAOI, Shounen-ai, BoyXBoy, BL, OOC, Typo(s).
*          *          *
            “KIM JAEJOONG!”
            “OPPA!”
            “KIM JAEJOONG SARANGHAE!”
            “JAEJOONG OPPA!”
            Pekikan yeoja-yeoja memenuhi sebuah studio di salah satu stasiun TV terkenal di Korea Selatan yang sedang digunakan sebagai tempat syuting sebuah acara musik yang terkenal, baik di Korea maupun di luar negeri. Yeoja-yeoja itu kompak meneriakan fan-chant mereka ketika seorang penyanyi solo pria tengah membawakan lagunya di atas panggung. Tak henti-hentinya para yeoja itu histeris melihat penampilan idolanya. Kedua tangan mereka dengan erat memegang fan-board, lightstick, atau banner.
            Penyanyi solo pria yang piawai menyanyi dan terkenal dengan suara yang luar biasa ini bernama Kim Jaejoong. Memulai debutnya sejak umur 20 tahun, namja berkulit putih serta berwajah tampan ini sudah bergelut di dunia entertainment selama kurang lebih 6 tahun. Berbagai penghargaan telah diraihnya sejak masa keemasannya. Bahkan, Kim Jaejoong menjadi salah satu penyanyi yang telah diakui oleh banyak komposer dunia.
            Albumnya berhasil menggebrak pasar musik Korea dan Jepang. Single-nya mencetak rekor dengan jumlah unduhan terbanyak. Konsernya di berbagai negara di Asia menuai banyak pujian dan berhasil menyedot puluhan ribu penonton. Tak dipungkiri, konser solo perdananya di Eropa juga sukses besar. Bisa dikatakan, Kim Jaejoong adalah ikon musik Korea yang paling bersinar.
            Tapi, 2 tahun yang lalu tidaklah sama dengan sekarang.
            “Kamsahamnida,” ucap penyanyi bersuara emas ini di penghujung lagunya. Namja yang akrab disapa Jaejoong ini membungkukkan badannya sembilan puluh derajat, kemudian tersenyum pada fansnya sebelum turun dari panggung.
            Manajer Jaejoong, yaitu pria berusia di akhir 30, segera menghampirinya dan menyodorkan sebotol air mineral. Jaejoong menerimanya dan meneguk air tersebut.
            “Jaejoong-ah, Presdir Baek ingin bertemu denganmu hari ini,” kata manajer yang bernama Kim Junsu.
            Jaejoong menatap sekilas pada manajer-nya, “Ada apa? Tumben mendadak,” ucapnya, sambil berjalan menuju mobil van-nya.
            “Ada yang ingin beliau bicarakan denganmu,” jawab sang manajer. Begitu mereka sampai di depan van, Junsu segera membukakan pintu mobil untuk Jaejoong. Jaejoong menatap sekeliling sebelum masuk ke dalam mobil.
            ‘Rasanya ada yang kurang,” batin Jaejoong sebelum masuk ke dalam mobil. Junsu menutup pintu, kemudian menyusul masuk ke dalam mobil, duduk di kursi samping pengemudi.
            “Bicara tentang apa, hyung?” tanya Jaejoong sembari mengeluarkan ponsel miliknya dan mulai sibuk menekan-nekan layar ponsel touch screen-nya.
            “Soal itu…” Junsu terdiam sejenak sebelum kemudian melanjutkan kalimatnya, “aku juga kurang tahu, Jaejoong-ah.”
            “Um, baiklah,” gumam Jaejoong. Dirinya sudah mulai tenggelam dalam kesibukan dengan ponselnya, sementara Junsu melirik Jaejoong dari kaca spion. Tatapan matanya seolah khawatir sekaligus was-was. Ini bukan pertanda baik.
*          *          *
            Kim Jaejoong berjalan menyusuri salah satu koridor di gedung kantor agensinya. Sesekali tangannya bergerak untuk merapikan rambutnya. Tak lupa, Jaejoong tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya ketika berpapasan dengan orang-orang yang dikenalnya. Kakinya melangkah menuju ruangan CEO agensinya, yaitu Presdir Baek.
            “Temui Presdir Baek di ruangannya,” kata Junsu sebelum Jaejoong turun dari van tadi.
            “Hyung tidak ikut?” tanya Jaejoong heran.
            “Ani. Katanya Presdir ingin bicara berdua denganmu,” jawab Junsu, kemudian tersenyum canggung. “Aku tunggu disini, lalu kita pergi minum, bagaimana?” Jaejoong hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian turun dari mobil.
            Sepanjang jalan menuju ke ruangan Presdir Baek, Jaejoong terus berpikir apa yang hendak dikatakan Presdir Baek padanya. Namun lamunannya terhenti ketika dirinya menyadari telah sampai di depan ruangan Presdir Baek.
            “Annyeong, Reika-sshi,” sapa Jaejoong pada sekretaris Presdir Baek.
            “Annyeong, Jaejoong-sshi. Presdir sudah menunggu, silahkan langsung masuk saja,” ujar yeoja berambut sebahu itu.
            “Ah, ne,” sahut Jaejoong sembari mengangguk samar.
            Kakinya mulai melangkah lagi mendekati sebuah pintu. Diketuknya pintu itu beberapa kali.
            “Masuk,” sahut seseorang di dalam. Segera Jaejoong meraih gagang pintu dan membuka pintu itu perlahan.
            Iris hitamnya menangkap sosok pria yang tengah duduk di balik meja dan terlihat sibuk menangani beberapa berkas. Jaejoong berjalan memasuki ruangan itu dan berhenti beberapa langkah dari meja kerja sang CEO.
            “Permisi, Presdir,” sapa Jaejoong sambil membungkukkan badannya.
            “Oh, Jaejoong, kau sudah datang?” sahut Presdir Baek, tangannya sibuk merapikan beberapa kertas yang berserakan di atas mejanya.
            “Ne.”
            Presdir Baek segera bangkit dari duduknya, “Mari, silahkan duduk,” ucapnya sambil mempersilahkan Jaejoong untuk duduk di sofa yang ada di pinggir ruangan.
            “Ne, kamsahamnida,” kata Jaejoong, kemudian duduk bersebrangan dengan Presdir Baek.
            “Ada yang ingin kubicarakan denganmu,” kata Presdir Baek memulai pembicaraan. Jaejoong hanya diam, menunggu Presdir Baek melanjutkan kalimatnya.
“Kau tentu tahu, saat ini banyak bermunculan grup-grup baru,” lanjut Presdir Baek.
            Jaejoong menelan ludahnya gugup, mendadak tenggorokannya terasa kering. Sepertinya Jaejoong tahu arah pembicaraan ini.
            “Mereka mulai menggebrak pasar musik saat ini. Sepertinya masyarakat ingin sesuatu yang baru, muda dan enerjik.”
Lagi-lagi Jaejoong menelan ludahnya gugup. Ini bukan pertanda baik. Dan Jaejoong harus bersiap untuk segala kemungkinan terburuk.
            “Dan penjualan albummu kali ini menurun dari album sebelumnya. Kau tahu maksudku, ‘kan?” ucap Presdir Baek sembari menatap Jaejoong dengan pandangan tegas. Jaejoong hanya balas menatap Presdir Baek dengan pandangan ragu.
            “Popularitasmu mulai menurun, Kim Jaejoong, kau kalah bersaing dengan para grup baru itu,” kata Presdir Baek. Meski suaranya terdengar tegas, namun batinnya sebenarnya tidak ingin mengatakan ini. “Lakukanlah sesuatu, supaya kau bisa kembali mendapatkan perhatian masyarakat dan mendongkrak penjualan albummu. Lakukanlah apa pun asal tidak melanggar hukum. Kalau perlu, buatlah skandal.”
            “Ne?” tandas Jaejoong cepat. Sepertinya dia tidak percaya pada apa yang telah dia dengar.
            “Skandal. Buatlah skandal dengan salah satu artis,” sahut Presdir Baek tegas.
            Jaejoong mengerjapkan matanya beberapa kali. Apa ini? Skandal? Dia harus membuat skandal?

Aku Cinta Indonesia (dan Jepang)

Sejak masih berada di taman kanak-kanak, pertanyaan klise tentang apa cita-cita kita di masa depan sering dilontarkan oleh orang-orang dewasa di sekeliling kita, entah itu orang tua, sanak keluarga, guru di sekolah, atau juga orang dewasa lainnya yang bahkan tidak pernah kita temui sebelumnya. Dan aku semasa kecil yang ditanyai tentang hal itu hampir selalu menjawab dengan jawaban yang terdengar mulia, ingin menjadi dokter. Kenyataannya sekarang berbeda. Cita-citaku berubah seiring dengan bertambahnya usia dan kemampuan berpikir. Sekarang aku bukanlah lagi anak berumur 5 tahun yang ingin menjadi dokter demi mengobati orang sakit. Aku yang sekarang sadar bahwa menghafal nama ilmiah dalam bahasa latin itu tidak semudah menghafalkan lagu berbahasa Jepang.
              Berbicara tentang masa kecil, masa kecilku bisa dibilang tidak terlalu istimewa. Akan tetapi satu hal yang kusukai dari diriku dan tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang adalah kecintaanku terhadap komik Jepang. Berawal dari tokoh fantasi abad 21 bernama Doraemon hingga Naruto, kegemaranku membaca komik terus bertambah seiring dengan bertambahnya umur. Dari komik itu pula, ketertarikanku terhadap segala sesuatu tentang Negeri Sakura terus meningkat, mulai dari musik, drama, bahasa, kebudayaan, sampai gaya hidup orang Jepang, semuanya selalu berhasil menyita perhatianku. Saat mendengar ada seorang senior di SMA yang kuliah di Jepang, keinginanku untuk melanjutkan studi ke sana mulai muncul. Ditambah lagi, aku sejak awal memang telah memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Jepang. Sempat muncul niatan untuk mengikuti seleksi beasiswa ke Jepang, tapi niat tersebut kuurungkan lantaran aku harus menunggu setahun untuk mengikuti seleksi itu. Pada akhirnya kuputuskan untuk kuliah dahulu di sini dan setelah lulus barulah aku melanjutkan sekolah di Jepang. Izin dari orang tua sudah kudapatkan, dukungan dari keluarga pun akan selalu ada. Yang kurang hanyalah izin dari Tuhan.

              Aku yakin itu bukan hal yang mustahil. Hanya kesempatan saja yang belum datang. Keinginanku juga belum hilang. Cita-citaku belum putus. Aku telah berjanji dengan diriku sendiri, kalau suatu hari nanti aku pasti bisa menimba ilmu di negeri kedua yang kucintai setelah Indonesia, Jepang.
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

ABOUT ME

Foto saya
Im a HUMANOIDS, not A-N-D-R-O-I-D~! I ♥ TVXQ. Fan of Lee Min Ho. Support VR46. Love watching SHINHWA Broadcast. :) me YUNJAE-shipper. not really into KPOP, but interest in JPOP esp ARASHI. member of GARUDA SIPIL 2013. ALWAYS KEEP THE FAITH!