• Always Keep The Faith!

    The five of us working together could be consider as fate. Five different people feeling as one, happiness multiplied by five, sorrow is just 1/5. This is called happiness. To me, TVXQ is just like a family, a home. No matter how far we’re separated, we’ll come back together one day. TVXQ is just such an important place for us. - U-know Yunho, Fujin kouron magazine 2009

  • Are you envied at us?

    This red ocean is belong to Cassiopeia and TVXQ, just for your information.

  • Humanity Strongest's Soldier

    Thanks to you, Rivaille, for looking so DAMN HOT although you're 160cm. xD /kicks/

14 Januari 2014

SKANDAL - Chapter 8

SKANDAL
Chapter 8

-xxx-

Sepasang ibu dan anak ini masih duduk berdampingan di sofa. Meski malam semakin larut, tapi sepertinya keduanya masih enggan untuk mengakhiri momen keluarga yang memang lama tidak mereka lakukan ini, walaupun keduanya sekarang hanya terdiam. Menciptakan keheningan malam yang diterangi cahaya keperakan rembulan.
            Jaejoong duduk di samping ummanya. Matanya menatap lurus ke depan, sementara berbagai pikiran masih berkelebatan di benaknya. Sesekali dia menyandarkan dagunya ke lutut, sesekali yang lain dia meluruskan kakinya dan menyandarkan tengkuknya ke sofa, membuatnya menatap langit-langit rumah.
            Sementara Nyonya Kim tidak banyak bergerak dari posisi duduknya. Matanya yang teduh menatap ke depan, sesekali saja melirik anaknya yang duduk di sebelahnya. Meskipun mungkin ini terlihat aneh, tapi dia menyukai momen ini. Meski tak ada kata yang keluar, tapi keheningan ini sanggup membawa perasaan hangat dan nyaman.
            Jaejoong menarik napas dalam, sebelum kemudian menengokkan kepalanya dan menatap Nyonya Kim.
            “Umma,” panggilnya, setelah hanya ada diam di antara mereka selama beberapa menit.
            “Ya?”
            “Soal skandal itu…” Jaejoong belum melanjutkan kalimatnya, dia menunggu reaksi yang akan dikeluarkan Nyonya Kim.
            Nyonya Kim seolah tersadar, mengerjap beberapa kali, kemudian menoleh dan menatap anaknya. Tidak ada respon lain di wajahnya selain pandangan mata penuh tanya yang ditujukan ke arah Jaejoong.
            “Umma sudah tahu,” sahut Nyonya Kim kemudian, membuat Jaejoong terkejut.
            “Eh? Maksud umma…?”
            Nyonya Kim menggeser duduknya agak menyerong, menghadap Jaejoong, lalu menatap dalam ke iris mata Jaejoong sambil berkata, “Itu tidak benar, ‘kan?”
            Jaejoong terkesiap kaget. Tanpa sadar dia menahan napasnya untuk beberapa detik. Suara Nyonya Kim terdengar padat dan tegas, seolah sangat yakin dengan kata-katanya.
            Jaejoong tidak mengerti. Dia tidak pernah membicarakan tentang skandal dengan Wang Jihye ini kepada ummanya. Lalu apa yang bisa membuat Nyonya Kim seyakin itu, kalau skandalnya ini hanya sandiwara belaka?
            “Eum… i-itu…” Jaejoong bingung harus menjawab apa.
            Jaejoong tahu benar kalau skandal itu memang tidak benar. Tapi entah kenapa dia tidak bisa dengan mudah menyangkalnya. Dia ingin memberitahu kebenaran yang sesungguhnya pada ummanya, tetapi entah mengapa Jaejoong sendiri bingung bagaimana harus mengatakannya dan memulainya dari mana.
            Nyonya Kim hanya tersenyum samar melihat anaknya yang tampak bingung dan tidak melanjutkan kalimatnya. “Umma sudah tahu tanpa kau perlu mengatakannya pada umma, Joongie-ah,” katanya sambil menepuk-nepuk kepala Jaejoong pelan.
            Jaejoong hanya menatap dengan pandangan bingung ke arah Nyonya Kim.
            “Hm… bagaimana mengatakannya ya?” gumam Nyonya Kim sembari menggaruk-garuk dagunya, matanya menatap ke atas seolah mencari sesuatu di langit-langit apartemen, “Ah iya benar! Feeling seorang ibu. Ya, begitu,” tandas Nyonya Kim begitu menemukan kata-kata yang tepat.
            “Eh?” Sementara Jaejoong masih belum mengerti juga.
            “Umma mengenal anak umma dengan baik, maka dari itulah umma bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi pada anak umma,” kata Nyonya Kim, telapak tangannya menepuk bahu Jaejoong pelan.
            “Begitu ya…” gumam Jaejoong, kepalanya sedikit tertunduk dan matanya menekuri lantai, “Apa orang lain juga bisa mengerti seperti umma~”
            Nyonya Kim menatap anaknya yang terlihat termenung. Wanita ini tahu benar apa yang sekarang sedang dipikirkan Jaejoong. Lagi-lagi feeling seorang ibu yang memberitahunya.
            Nyonya Kim menghela napas pelan sembari membenarkan posisi duduknya. Punggungnya disandarkan ke sofa dan matanya menatap ke depan.
            Setelah beberapa menit terdiam, Nyonya Kim berkata, “Beberapa waktu lalu Yunho datang ke rumah.”

1 Januari 2014

WELCOME 2014!



HAPPY NEW YEAR~!! :)


Let's be strong and be better in the future.
Let's work and study harder than before.
Let's create another sweet memories together.
Let's move and step forward with full of hope and happiness.
Let's make our dreams comes true in this year.
Let's make big revolution in our life.
Let's filled our new year with joyness and spirit.



God bless us~~ :)


Regards,


Kristalicia "kikie" Rizki
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

ABOUT ME

Foto saya
Im a HUMANOIDS, not A-N-D-R-O-I-D~! I ♥ TVXQ. Fan of Lee Min Ho. Support VR46. Love watching SHINHWA Broadcast. :) me YUNJAE-shipper. not really into KPOP, but interest in JPOP esp ARASHI. member of GARUDA SIPIL 2013. ALWAYS KEEP THE FAITH!