• Always Keep The Faith!

    The five of us working together could be consider as fate. Five different people feeling as one, happiness multiplied by five, sorrow is just 1/5. This is called happiness. To me, TVXQ is just like a family, a home. No matter how far we’re separated, we’ll come back together one day. TVXQ is just such an important place for us. - U-know Yunho, Fujin kouron magazine 2009

  • Are you envied at us?

    This red ocean is belong to Cassiopeia and TVXQ, just for your information.

  • Humanity Strongest's Soldier

    Thanks to you, Rivaille, for looking so DAMN HOT although you're 160cm. xD /kicks/

19 April 2014

Antara Karier dan Keluarga

Kemarin (11/6) aku melihat sebuah acara biro jodoh di salah satu stasiun televisi swasta. Aku hanya melihat sekilas saat sedang menggonta-ganti channel, tapi kemudian aku tertarik dan menontonnya sebentar. Yang menarik saat itu adalah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang pria kepada 2 wanita pilihannya, untuk dijawab dan jawaban itu nantinya akan menjadi pertimbangan si pria dalam memilih siapa wanita yang cocok dengannya. Pertanyaan yang diberikan si pria adalah, “Kalau disuruh memilih, kalian lebih memilih karier atau keluarga?”

Sebenarnya itu adalah pertanyaan klise yang sering diperbincangkan dan aku sendiri sudah sering mendengarnya. Bahkan ketika SMA (ciyee yang udah lulus~ xD), kelompokku pernah mengangkat hal ini sebagai tema dalam debat saat pelajaran Bahasa Indonesia. Lalu apa jawabannya?

Perempuan pertama menjawab, dia memilih karier,  tapi bukan berarti dia tidak peduli dengan keluarga, hanya saja dia akan membagi fokusnya antara pekerjaan dan keluarga. Sementara perempuan kedua lebih memilih keluarga, karena dalam hubungan sebelumnya dia telah mengedepankan karier. Pada akhirnya, si pria memilih perempuan kedua meski menurut mata saya perempuan pertama lebih cantik (bukan berarti perempaun kedua jelek loh yaa~).

Di sini yang akan aku ulas berasal dari sudut pandang wanita dengan mengesampingkan apa yang sebenarnya lebih diinginkan pria kebanyakan.

Aku sendiri, dengan pola pikir remaja berusia 18 tahun, ketika dihadapkan pada pertanyaan seperti itu maka akan menjawab, “Awalnya saya tetap fokus juga pada pekerjaan. Saat sudah memiliki anak, saya akan fokus pada keluarga. Sebagai ibu rumah tangga, saya akan membuat kegiatan-kegiatan sederhana tapi juga menghasilkan, mungkin seperti membuka usaha online.” Itu pendapatku sekarang, mungkin akan berubah dalam 7 tahun mendatang seiring dengan bertambahnya umur dan berkembangnya pola pikir.

Wanita yang memilih karier tidak salah. Mereka mempertimbangkan masa depan. Dengan kedua orang tuan yang bekerja tentu pendapatan keluarga akan meningkat dan hal itu baik untuk kondisi ekonomi keluarga, terutama untuk anak. Anak bisa sekolah hingga tinggi, bisa ikut les ini-itu, semuanya demi kebaikan sang anak itu sendiri. Tapi yang kemudian menjadi pertimbangan adalah, bisakah membagi waktu dengan seimbang antara karier dan keluarga, agar dapat berjalan selaras, supaya keluarga tidak merasa kehilangan sosok istri dan ibu, juga supaya pekerjaannya tidak keteteran? Jawabannya ada pada Anda sekalian.

Tentu tidak ada ibu yang ingin anaknya lebih dekat dengan babysitter daripada ibunya sendiri. Dengan memilih fokus pada keluarga, wanita bisa mencurahkan seluruh waktunya untuk keluarga, untuk suami dan anak-anak. Ini pun merupakan pilihan yang baik.

Lantas mana yang harus dipilih antara karier dan keluarga?

Aku tidak bisa mengatakan mana yang lebih baik. Karier dan keluarga, keduanya sama-sama memiliki sisi positif dan sisi negatif. Pilihan terserah pada Anda, semua wanita di dunia. Aku yakin Anda—yang akan dan sudah menikah— telah dewasa dan dapat memilih serta memutuskan mana yang terbaik yang Anda pilih sesuai dengan pola pikir Anda. Yang tak kalah penting juga, jangan lupa untuk meminta pendapat dan merundingkannya dengan keluarga khususnya pasangan hidup Anda. :)

(Seri Perempuan di Abad 21)

12 Juni 2013

DO NOT TAKE OUT WITHOUT PERMISSION.

17 April 2014

Karena Wanita

            Belakangan ini ramai diberitakan di berbagai media tentang kasus pemukulan seorang pramugari oleh seorang pejabat pemerintahan. Menurut penuturan pramugari yang menjadi korban tersebut, dia dipukul dengan gulungan koran sebanyak 2 kali oleh pria yang menjadi penumpang dalam penerbangan kali itu.
            Menanggapi berita ini, Mami pernah berkata, “Kalau ke cowok ya mungkin maklum, tapi ini ke cewek. Kalau cuma marah-marah dan bentak sih masih bisa ya sedikit ditolerir, lah ini sampai mukul coba. Apa ga sembarangan banget?”
            Mendengar kata-kata itu, aku langsung manggut-manggut dengan semangat. Tentu saja aku menyetujuinya. Jalan pikiran dan pandangan kami sama! :) Sama-sama menganggap bahwa seorang laki-laki yang berani melakukan kekerasan pada wanita itu lebih buruk daripada seorang pecundang. Pernyataan itu bukan tanpa alasan. Coba saja pikirkan, siapa yang telah melahirkan kita? Siapa yang merawat kita dari bayi sampai dewasa? Siapa yang selalu mencurahkan kasih sayang pada kita? Jawabannya jelas, Ibu. Dan seorang ibu adalah wanita. Maka dari itu aku pun berasumsi bahwa seorang pria yang berani mengangkat tangannya dan memukul seorang wanita sama saja dengan pria tersebut memukul ibunya sendiri.
            Karena pendangan itulah meka aku tidak habis pikir mengenai kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang mayoritas menjadikan sosok seorang istri sekaligus ibu sebagai korbannya. Apa watu melakukan kekerasan itu mereka tidak ingat kalau ibu mereka juga seorang wanita? Apakah berani melakukan kekerasan terhadap wanita menjadi suatu kebanggaan dan prestasi tersendiri?
            Karena yang dipukul adalah seorang wanita maka kasus ini tidak dibiarkan begitu saja. Juga kasus ini tidak mudah hilang dalam benak masyarakat. Karena wanita, maka si pelaku tidak hanya memperoleh balasan dari segi hukum melainkan juga dari segi sosial, yaitu menurunnya image-nya sebagai seorang pejabat pemerintah sekaligus kekecewaan masyarakat terhadap tindakannya.

          Sebuah lagu dari ADA Band yang berjudul “Karena Wanita Ingin Dimengerti” tampaknya cocok untuk direnungkan bagi semua pria di seluruh dunia.

(Seri Perempuan di Abad 21)

P.S
Tulisan ini penuh dengan keegoisan saya sebagai seorang wanita.
11 Juni 2013
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

ABOUT ME

Foto saya
Im a HUMANOIDS, not A-N-D-R-O-I-D~! I ♥ TVXQ. Fan of Lee Min Ho. Support VR46. Love watching SHINHWA Broadcast. :) me YUNJAE-shipper. not really into KPOP, but interest in JPOP esp ARASHI. member of GARUDA SIPIL 2013. ALWAYS KEEP THE FAITH!