• Always Keep The Faith!

    The five of us working together could be consider as fate. Five different people feeling as one, happiness multiplied by five, sorrow is just 1/5. This is called happiness. To me, TVXQ is just like a family, a home. No matter how far we’re separated, we’ll come back together one day. TVXQ is just such an important place for us. - U-know Yunho, Fujin kouron magazine 2009

  • Are you envied at us?

    This red ocean is belong to Cassiopeia and TVXQ, just for your information.

  • Humanity Strongest's Soldier

    Thanks to you, Rivaille, for looking so DAMN HOT although you're 160cm. xD /kicks/

28 Februari 2014

SKANDAL - Chapter 9

SKANDAL
Chapter 9

-xxx-

Junsu berkali-kali menatap gelisah ke arah jam tangannya. Sesekali pula menatap gelisah ke sekelilingnya.
            Junsu sedang berada dalam mobil van hitam yang biasa dia pakai untuk mengantar Jaejoong kemana-mana. Meski sekarang baru jam 6 pagi, tapi Junsu sudah stand by di depan tempat tinggal Jaejoong untuk menjemput namja itu. Hari ini Jaejoong ada jadwal syuting, jadi Junsu sudah menjemputnya pagi-pagi agar tidak terlambat dan tidak terjebak kemacetan.
            Tapi sekarang sudah lewat 15 menit dari waktu yang mereka janjikan. Junsu sudah berkali-kali menghubungi ponsel Jaejoong, tapi tidak mendapat jawaban. Akhirnya Junsu putuskan untuk menunggu saja.
            Namun kesabaran Junsu hanya bertahan selama 15 menit saja. Sekarang Junsu sudah gelisah menunggu. Selain takut terlambat yang ujung-ujungnya bisa membuat jadwal Jaejoong hari ini berantakan, Junsu juga khawatir terjadi sesuatu pada Jaejoong. Maka dari itulah, manajer Jaejoong ini akhirnya memutuskan untuk menjemput Jaejoong langsung di rumahnya.
            Setelah memasukkan ponsel ke saku dan meraih tas gendongnya, Junsu melangkah keluar dari mobil. Dia segera berjalan menuju kediaman Jaejoong setelah menyalakan alaram mobil. Junsu melangkah cepat dan terburu-buru.
            Tak berapa lama kemudian, Junsu sampai di depan pintu apartemen Jaejoong. Sebelum menekan bel, Junsu sekali lagi berusaha menelepon Jaejoong. 5 detik, 15 detik, 30 detik… tidak ada jawaban. Junsu menarik napas sejenak, lalu menekan bel di samping pintu.
            Suara bel yang menggema di dalam rumah dapat ditangkap oleh telinga Junsu. Junsu menunggu di depan pintu, tapi hingga 3 menit kemudian, Jaejoong tak kunjung membukakan pintu. Junsu menekan bel lagi, bukan hanya sekali tapi 3 kali berturut-turut. Lama Junsu menunggu, tapi tampaknya si penghuni tak memberikan tanda-tanda akan membukakan pintu.
            ‘Apa Jaejoong tidak di rumah?’ pikir Junsu.
            Junsu menekan bel lagi, sebelum kemudian menyerah. Junsu yang sudah tak sabar dan mulai khawatir akhirnya memilih untuk langsung masuk saja ke dalam rumah Jaejoong. Junsu menekan beberapa kombinasi angka, lalu meraih gagang pintu dan masuk ke dalam.
            Junsu segera mengganti sepatunya dengan sandal rumah, lalu masuk ke dalam. Rumah Jaejoong sekarang terlihat lebih rapi dan bersih dari yang terakhir kali Junsu lihat ketika datang kemari.
            “Jaejoong-ah,” panggil Junsu.
            Sunyi. Tidak ada suara Jaejoong yang menyahut. Junsu jadi makin khawatir. Matanya dengan sigap menatap ke sekeliling apartemen Jaejoong. Jangan-jangan ada perampok yang masuk ke apartemen Jaejoong?
            ‘Tidak, tidak, tidak,’ batin Junsu. Kepalanya menggeleng, berusaha mengusir kemungkinan buruk yang muncul di benaknya.
            “Jaejoong,” panggil Junsu lebih keras, “Ini aku,” imbuh Junsu.
            Masih sunyi. Junsu segera mempercepat langkahnya menuju ke kamar Jaejoong. Baru saja Junsu hendak meraih gagang pintu kamar Jaejoong, pintu itu mengayun terbuka. Jaejoong yang sepertinya baru bangun tidur berdiri di sana, dan langsung saja Junsu menarik napas lega. Untung tidak terjadi sesuatu pada Jaejoong, sepertinya namja itu hanya terlambat bangun saja.
            “Hyung, kau di sini?” tanya Jaejoong sembari menggosok-gosok sebelah matanya dengan punggung tangan.
            “Yah Kim Jaejoong!” hardik Junsu, membuat Jaejoong terlonjak kaget.

25 Februari 2014

HAPPY BIRTHDAY!

HAPPY BIRTHDAY!

February 5th
11.50 p.m.
in front of Yunho’s apartment

            “Jaejoong hyung, apa sandinya?” tanya seorang namja tinggi dengan berbisik. Di tangannya terdapat sebuah kotak persegi berukuran cukup besar yang berisi kue ulang tahun.
            Namja berkulit putih bermata doe itu mengendikkan bahu, “Mana kutahu,” jawab Kim Jaejoong.
            “Kan kau yang sering ke apartemen Yunho hyung, Changmin-ah, bukannya kau yang harusnya tahu?” tanya seorang namja bersuara husky bernama Park Yoochun.
            Changmin, namja tinggi bermarga Shim itu mengacak rambutnya frustrasi dengan sebelah tangannya. “Aku lupa,” erang Changmin setengah kesal.
            “Hei, ini hampir jam 12 loh,” ujar Kim Junsu, namja dengan julukan duckbutt, setelah melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.
            “Aish,” Changmin mendesis kesal. Tanpa permisi, diberikannya kotak berisi kue itu pada Jaejoong yang berdiri di belakangnya.
            Jaejoong yang kaget tiba-tiba disodorkan kue, mengerutkan dahinya bingung sambil menatap Changmin, “Kau mau apa, Min?” tanya Jaejoong.
            Changmin tidak menghiraukan pertanyaan Jaejoong, malah menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya sambil menggumam samar, membuat ketiga hyung-nya saling melempar tatapan bingung.
            Dengan sigap Changmin menekan tombol-tombol angka yang ada di hadapannya, membentuk sebuah kombinasi. ‘Semoga ini tidak lama, aku tidak mau kejutan untuk Yunho hyung gagal,’ batin Changmin sembari terus menggerakkan jarinya.
*          *          *
a HOMIN fanfiction
Happy Birthday! © Kristalicia Rizki
Disclaimer : They belong to God. This fanfiction belongs to me.
Rate : PG-15
Warning : YAOI, Shounen-ai, BoyXBoy, BL, OOC, Typo(s).
*          *          *
February 3rd
10.30 a.m.
in the office

            “Min...” panggil seorang namja berambut brunette bermata bak musang.
            Namja yang dipanggil itu tampak sedang melamun, sambil menatap lurus ke arah sebuah kalender meja yang ada di hadapannya. Tangan kanannya yang memegang pena mengetuk-ngetukkan pena tersebut ke pelipisnya.
            “Shim Changmin,” panggil namja bernama Jung Yunho itu dengan nada sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.
            Changmin yang kaget segera tersadar dari lamunannya dan bergerak membenarkan posisi duduknya, “A-ah, selamat pagi, Manajer Jung,” kata Changmin dengan sedikit terbata.
            “Melamunkan apa, eh?” tanya namja bernama Jung Yunho itu sambil sedikit terkekeh melihat ekspresi kaget di wajah namja yang berusia lebih muda 2 tahun darinya itu.
            “A-aniya,” sahut Changmin sambil menggelengkan kepalanya.
            “Hmm...” gumam Yunho, tangan kanannya bergerak menggaruk dagunya.
            “A-ada perlu apa, hyung?” tanya Changmin, berusaha mengubah topik pembicaraan.
            “Oh iya,” ujar Yunho begitu teringat tujuannya menemui Changmin. “Apa laporan kunjungan ke Jeju kemarin sudah selesai?” tanya Yunho.
            “Sudah, hyung,” sahut Changmin cepat.
            “Baiklah. Nanti setelah istirahat makan siang antarkan laporan itu ke mejaku ya.”
            Changmin mengangguk sembari berkata, “Baik, hyung.”
            “Oke,” gumam Yunho lirih lalu berbalik meninggalkan meja kerja Changmin. Baru berjalan 1 meter dari meja Changmin, Yunho membalikkan badannya, “Hari Kamis besok kau ada acara tidak?” tanyanya pada Changmin.
            Changmin tergagap mendadak ditanya oleh Yunho, “Sepertinya tidak, hyung,” jawab Changmin spontan.
            Yunho tersenyum senang, “Baiklah,” katanya lalu berjalan kembali ke meja kerjanya, meninggalkan Changmin yang sedang mengacak rambut frustasi.
*          *          *
February 3rd
8.05 p.m.
at Jaejoong’s apartment

            “Jaejoong hyung, kau ingat sekarang tanggal berapa?”
       “Hm...” Jaejoong berfumam sembari meletakkan 2 cangkir kopi di meja, “tanggal 3 Februari,” jawabnya sedetik kemudian.
            “Lalu hari Kamis tanggal berapa?”
            “Eum... tanggal 6,” jawab Jaejoong lagi, “Waeyo, Min? Apa mendadak kau hilang ingatan?” selidik Jaejoong yang merasa aneh dengan pertanyaan yang dilontarkan namja tinggi bernama Shim Changmin itu.
            “Apa kau tidak teringat sesuatu, hyung?” tanya Changmin lagi.

19 Februari 2014

Baccano

Baccano, adalah sebuah light-novel Jepang berseri karya Ryohgo Narita dan diilustrasikan oleh Katsumi Enami, yang kemudian diadaptasi menjadi anime.


Baccano, bergaya klasik ala Barat dengan latar belakang tahun 1930-an, menceritakan tentang kisah hidup orang-orang immortal. Orang-orang immortal adalah orang-orang yang bisa hidup abadi. Meskipun mereka ditusuk, ditembak, atau diberi berbagai tindak kekerasan yang bertujuan untuk membunuh, mereka, orang-orang immortal tidak akan mati dan hidup kembali. Luka atau semacamnya akan menghilang dengan sempurna dalam waktu beberapa detik saja. Baccano menceritakan kisah hidup orang-orang berkemampuan khusus ini.

Anime dengan 16 episode ini disajikan dengan alur cerita campuran, yaitu alur yang maju-mundur. Meskipun di awal, menurut saya, cukup sulit dimengerti, namun seiring dengan berjalannya dan berkembangnya cerita, Anda akan dapat mengikuti alurnya. Dan hingga akhir episode, Anda akan dapat mengungkapkan semua fakta yang awalnya menjadi tanda tanya dalam pikiran Anda.

Berlatar belakang tahun 1930-an dengan gaya klasik Eropa, membuat Anda tidak menemukan kultur Jepang di dalamnya. Akan tetapi, animasi yang digunakan bagus dan cukup meninggalkan kesan. Anime ini tergolong bergenre serius, dengan beberapa adegan kekerasan di dalamnya dikarenakan banyaknya adegan pembunuhan yang ditampilkan. Namun, anime ini juga tidak kehilangan sense humornya dengan menghadirkan beberapa tingkah lucu dari 2 tokoh yang menurut saya paling kocak, yaitu Isaac Dian dan Miria Harvent.

Baccano cocok bagi Anda penyuka genre mystery -suspense with slight humor.

Anime ini kuberi rating 6/10~!



© Kristalicia Rizki
Bukateja, 4 Februari 2014

DO NOT TAKE OUT WITHOUT PERMISSION.

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

ABOUT ME

Foto saya
Im a HUMANOIDS, not A-N-D-R-O-I-D~! I ♥ TVXQ. Fan of Lee Min Ho. Support VR46. Love watching SHINHWA Broadcast. :) me YUNJAE-shipper. not really into KPOP, but interest in JPOP esp ARASHI. member of GARUDA SIPIL 2013. ALWAYS KEEP THE FAITH!