• Always Keep The Faith!

    The five of us working together could be consider as fate. Five different people feeling as one, happiness multiplied by five, sorrow is just 1/5. This is called happiness. To me, TVXQ is just like a family, a home. No matter how far we’re separated, we’ll come back together one day. TVXQ is just such an important place for us. - U-know Yunho, Fujin kouron magazine 2009

  • Are you envied at us?

    This red ocean is belong to Cassiopeia and TVXQ, just for your information.

  • Humanity Strongest's Soldier

    Thanks to you, Rivaille, for looking so DAMN HOT although you're 160cm. xD /kicks/

22 Agustus 2012

Do you ever know?

19 Agustus 2012

BLACK but USEFULL :: CLAPPERBOARD

Siapa yang suka nonton film? Suka lihat bagian 'behind the scenes'-nya ga?
Aku suka nonton film, berbagai genre kecuali horror Asia. =_= Dan bagian paling seru menurutku pas cuplikan behind the scenes. Dari situ kita jadi bisa lihat adegan-adegan NG yang entah lucu, konyol, atau yang lainnya. XD

Nah, udah pada tahu tentang CLAPPERBoard? Itu loh, yang sering dipakai pas syuting.


Clapperboard itu sebuah perangkat yang terbuat dari papan berwarna hitam yang digunakan dalam produksi pembuatan film dan video untuk membantu dalam sinkronisasi gambar dan suara, serta untuk menunjuk dan menandai adegan tertentu dalam pengambilan rekaman (gambar dan suara) selama proses produksi.
Ketika dalam proses pembuatan produksi film atau video, gambar-gambar dan suaranya direkam secara terpisah. Gambar direkam pada film dengan kamera, dan suaranya direkam ke dalam tape perekam analog digital . Karena gambar dan suranya direkam pada 2 bagian yang berbeda maka memerlukan cara untuk menyelaraskannya.
Clapperboard adalah cara tradisional untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi. Bagian bawah clapperboard biasanya berupa papan yang digunakan untuk menuliskan adegan dengan angka. Informasi ini membantu mengidentifikasi pengambilan gambar selama proses editing. Pada saat tape recorder dan kamera berputar, operator clapperboard menempatkan clapperboard di depan kamera sehingga kamera dapat melihat, membaca adegannya.

Suara “CLAP” dan gerakan menutup clapperboard menjadi identifikasi dalam proses sinkronisasi antara rekaman gambar dan suara. Suara “CLAP” untuk identifikasi suara dan Gerakan menutup pada claperboard menjadi identifikasi untuk rekaman gambar.

Here is the tutor video :
http://www.youtube.com/watch?v=2KIAV0nBxmA

source :
http://indrawanbp.wordpress.com/
http://hendroche.wordpress.com/
jfreedan @ YT

16 Agustus 2012

#1 Dad always care of me


Cerita dengan tokoh utama aku dan Papi ga bakal cukup dibuat dwilogi, trologi, atau apa pun itu. Dibandingkan sama sinetron fenomenal Cinta Fitri juga pasti beda jauh, ini akan melebihi 7 season. Percaya deh, ini serius.
            Banyak kisah sepanjang 16 tahun aku hidup di dunia yang fana ini. Kisah antara aku dan Papi juga sama banyaknya dengan bulu Hiro dikalikan jumlah kutunya dan ditambah jumlah giginya, atau mungkin lebih.
            Salah satu kisah yang paling berkesan adalah cerita saat bulan puasa. Eit jangan salah, cerita ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan rohani, cuma sekadar cerita biasa.
            Jadi, pada suatu sore di bulan puasa tahun lalu, aku punya rutinitas baru di tiap hari Minggu dan Selasa, yaitu berangkat les matematika @ Pak Darnuji’s house pukul 16.00 WIB. Dan sore itu, di awal bulan puasa, aku membuat sebuah rencana yang akan menjadi hal paling mengasyikan yang akan aku lakukan sepanjang bulan puasa ini. Rencana itu adalah. . . . .Berangkat les naik sepeda!


            Banyak manfaatnya nih. Menghemat bensin, mengurangi polusi udara, soalnya biasanya kan aku berangkat les diantar naik sepeda motor. Selain itu juga buat program pengurusan badan. lolz~
            Awalnya aku berangkat naik sepeda, Mami fine-fine saja, Papi juga kayanya oke-oke saja. Aku sudah siap dengan tas selempang hijau kesayangan -dulu hadiah dari Cici Lina ^^- dan jaket hitam D’QLLERZ. Yo, berangkat!
            Melalui jalan beraspal, aku mengayuh sepeda di bawah terik matahari senja. Dari rumah cuma butuh waktu sekitar 5 menit buat sampai di rumahnya Pak Darnuji dengan sepeda santai.
            Sesampainya disana, kehadiranku dengan sepeda ontel menjadi cukup fenomenal dan sanggup membuat Pak Darnuji dan teman-teman disana kaget. Kaget yang positif, maksudnya mereka apresiasi juga ke aku. :)
            Nah, aku langsung bergabung sama anak-anak yang lagi duduk-duduk dulu di depan bercengkrama dan ngobrol ngalor-ngidul. Semua berjalan aman dan selamat juga menyenangkan sampai tiba-tiba deru mesin motor memecah keramaian. Sedetik kemudian muncul motor vario pink beserta pengendaranya pria berkulit hitam yang kukenal dengan sangat baik. Itu Papi!
            Usut punya usut, ternyata maksud kedatangan Papi adalah untuk memastikan kalau aku sampai dengan selamat tanpa kekurangan suatu apa pun. Setelah itu Papi langsung pulang. Aigoo appa~
Untuk beberapa menit kemudian, aku menjadi olok-olok oleh teman-teman. Hm, mungkin bukan olok-olok tapi sindiran. Jujur, waktu itu aku agak emosi melihat tindakan Papi. Bukannya ga suka diperhatikan seperti itu, tapi menurutku yang dilakukan Papi waktu itu sudah berlebihan. Oh, Dad, come on, I’m 16 years old, and I’m a good enough for ride my bicycle…alone!
Sampai di rumah aku sempat protes dan mengeluh sama Mami soal insiden yang cukup bikin aku malu di depan teman-teman. Tapi Mami menanggapi dari sisi yang sama dengan Papi, jadi itu ga menghiburku sama sekali.
            Hari demi hari berlalu sejak itu. Meski setelah itu Papi ga lagi menyusulku, tapi memori itu masih lekat dalam ingatan. Hingga akhirnya aku sadar, kalau Papi sangat menyayangiku dan selalu ingin menjagaku.
‘I know. Dad always love me and take care of me. But sometimes, I can’t understand the way you express your love to me. I’ll try to understand you, Dad. And thank a lot for your love. I love you, Dad, I love you more than myself.’




Kisah Kulit Rambutan


Sebenarnya ini cerita lama, cuma baru sempat di share sekarang aja. :pv
            Ini kisah yang mungkin agak berbau komedi, namun maknanya dalam, percaya deh. Kisah ini muncul di tengah musim rambutan.
            Jadi ceritanya, kala itu sedang musim rambutan. Nah, Papi itu kan perhatian sama aku, jadi beliau kalau di rumah lagi ada rambutan, pasti itu rambutan sama Papi langsung dikupas, sekalian di-iris-in, terus ditaruh di mangkok dan disimpan di kulkas. Jadi pas aku sampai rumah sepulangnya dari sekolah, nanti pasti Papi atau Mami bilang kalau di kulkas sudah ada rambutan. Dan asli, itu enak banget. ^^ Bayangkan saja, siang-siang lagi kepanasan habis naik angkot, terus di rumah sudah ada semangkuk rambutan yang sudah bersih, tinggal terima makan saja. ^^ Terima kasih banyak untuk Papi yang selalu perhatian sama aku. :*

           
Nah, Papi waktu itu habis mengupas rambutan untukku. Kebetulan waktu itu Papi mengupasnya itu dalam keadaan rambutannya masih diikat, jadi rambutannya itu ga pakai dilepas satu-satu dari rantingnya, jadi masih utuh gitu.
            Papi kemudian memasukkan rambutan itu ke kresek bening, niat mau dibuang. Terus sama Papi ditaruh di halaman depan toko, mau dibuang, tapi Papi pergi cuci tangan dulu, atau ngapain ya? Aku lupa. Ya intinya sekresek kulitrambutan yang masih utuh dengan rantingnya itu ditinggal di halaman depan.
            Eh ga tahunya, ada bapak-bapak tua yang lewat depan toko naik sepeda. Dengan kekuatan super secepat kilat segesit Eyeshield 21, bapak tua itu langsung comot sekantung kresek kulit rambutan itu dan buru-buru ngacir. Padahal Papi lihat loh, mungkin bapak itu mengira dirinya ga ketahuan. Nah lo?
            Sama Papi dibiarkan saja, dan cuma diperhatiakn saja dari jauh. Eh setelah agak jauh, Papi melihat bapak tua tadi, yang seenak jidat mengambil sekresek kulit rambutan yang dia yakini adalah sekresek rambutan masih utuh mulai meraba-raba ke dalam kantung kresek itu. Niat hati mau menikmati manisnya rambutan merah itu, eh malah yang didapat hanya kulit rambutan tanpa isinya. :D
            Bapak tua itu mengumpat-umpat lalu dengan sembarangan kresek itu langsung dibuang di pinggir jalan. Papi yang melihat kejadian itu cuma bisa tertawa tergelak-gelak, terus cerita ke aku. :D Aku yang dengar cerita itu cuma bisa ikut ketawa. :D
            Mari kita belajar dari sekelumit kisah ini. Jangan mengambil sesuatu yang bukan milik kita tanpa seijin dari si empunya, setuju? Percaya deh, di dunia ini karma itu memang benar dan nyata ada. Tindakan yang dilakukan oleh bapak tua itu sama dengan mencuri, kan? Jangan mencuri. Jangan mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Percayalah, Tuhan Maha melihat, dia tahu apa yang kita lakukan, dan Tuhan tidak akan diam saja melihat kejahatan. Karma itu akan datang, pasti, meski entah kapan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

ABOUT ME

Foto saya
Im a HUMANOIDS, not A-N-D-R-O-I-D~! I ♥ TVXQ. Fan of Lee Min Ho. Support VR46. Love watching SHINHWA Broadcast. :) me YUNJAE-shipper. not really into KPOP, but interest in JPOP esp ARASHI. member of GARUDA SIPIL 2013. ALWAYS KEEP THE FAITH!